Saat uang tak bisa bicara. Semua terhenti. Jejak kapitalis mendera. Semua tak terbeli. Miskin tanpa pertolongan. Sendiri dalam rumah tanpa lampu.
Gelap. Gulita. Simbol betapa miskinnya diri ini. Dalam gelap meraba keajaiban. Dalam gulita pasti ada terang. Karena Tuhan bersama orang yang sabar.
Inilah hasil egoisme. Saat usulan dicampakkan. Dan sesal tiada guna. Sang penerus yang tidak dipercaya. Saat telah terjadi baru sadar. Namun sudah terlambat.
Rumah tanpa lampu. Kisah hidup mempersulit diri. Tongkat estafet yang disimpan. Tanpa dialihkan. Hingga saatnya padam. Sang penerus melongo. Lumpuh karena tak dipercaya.
Rumah tanpa lampu. Gelap. Tapi ada sinar yang akan menyala. Keajaiban. Agar bungkam para pengkritik. Melihat bukti ya segera tiba.
Kuatkan aku Ya Allah. Berilah aku terangmu. Mudahkanlah urusanku. Agar aku tidak dihina nasib. Engkaulah sang penolongku. Pasti. Jadi terang dalam gelap. Hingga rumahku tak gelap lagi.
Malang, 16 Februari 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H