Dudukku bukan mager. Bukan Aristrokrat kaum rebahan. Aku Crazy rich karya, tapi miskin cuan. Inspirator menulis, tapi hidup dalam kekurangan.
Konflik hidup. Percaturan penuh fitnah. Dibully nasib. Dituduh para munafik. Terbelenggu pertengkaran yang penuh tipu daya. Diperalat untuk tuduhan palsu. Diperas atas nama ideal. Kewajiban sandiwara. Sungguh biadab belenggu yang penjarakan jiwaku.
Aku disingkirkan. Tak disukai. Dihina. Difitnah untuk kepuasan para otak bajingan. Tapi dibutuhkan, untuk diperalat. Untuk kepentingan para pemuja iri hati. Untuk ditertawakan. Lelucon badut keadilan ala munafik bangsat.
Bahagiaku dirampok. Apa yang kulakukan didustakan. Sungguh tafsir jahat, agar aku tersingkir. Kuikhlaskan. Kulepaskan semua. Ini hanya karma settingan para kaum pedengki. Seolah mereka maha benar. Tapi masih ada Tuhan yang mencintai orang yang disakiti.
Duhai Ruang Nyaman. Datanglah agar aku tak terbunuh drama edan ini. Tolonglah aku Tuhan, aku sudah bosan jadi bahan gosib para lambe turah. Ghibah para setan rasan rasan.Â
Aku ingin bahagia. Ingin bermakna. Hidup damai diruang nyaman. Penuh Kasih, penuh Dharma. Tanpa diganggu percaturan gila. Sandiwara dunia tipu daya.
Tolonglah aku Tuhan
Malang, 29 Januari 2022
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H