(Baca kisah tentang itu dilink berikut)
Kau memang sibuk cari cuan. Kuakui kau wanita tangguhku. Yang ada dalam pikiranmu, hanya anak semata wayangmu. Dan keluargamu. Salut padamu. Kau sungguh luar biasa.
Tapi sekarang kau milikku. Aku juga milikmu. Kita sudah bersama. Memang tak mudah menyatukan dua makhluk yang berbeda. Laki laki dan wanita. Dan kau sudah lihat komitmenku, hingga kita hadir dalam kisah sepotong kenangan Desember.
Masihkah ingat beberapa tahun lalu. Saat kesempatan ke Jogja hadir diawal kita menjalin kasih. Tawaran untuk reka ulang dalam kisah novelku. Tapi kau tak pernah bisa berangkat. Karena waktu itu kau belum percaya aku siapa.
Kita memang melalui kisah yang berliku. Pertarungan ego dan perjuangan. Kisah yang akan abadi. Karena kita dipertemukan.
Djogja memang istimewa. Serasa kita tak mau pulang. Tapi kita harus kembali. Untuk menata banyak kisah. Hidup bukan sekedar jalan jalan. Tapi masih ada perjuangan, yang akan kita lakukan.Â
Hari hari ini kita masih meluangkan banyak waktu untuk berdua. Menata hati untuk jalan cinta selanjutnya. Terima kasih cintaku. Kau terindah dalam hidupku.
Yogyakarta, 7 Januari 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H