Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhiri Sendiri

4 Januari 2022   23:10 Diperbarui: 4 Januari 2022   23:25 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan hidup. Sebuah enigma. Saat merindu bersama kekasih. Jenuh dengan virtualmu. Kau ada, tapi kapan memilikimu.

Fitrah hidup itu, berpasang. Seperti siang malam. Lelaki perempuan. Berbeda bukan untuk jalan sendiri. Berbeda, bukan berarti harus menolakku. Agar lupakan semua ini.

Kereta saja pulang ke stasiun. Pergi jauh, tapi ada tempat kembali. Kusudah jauh lalui masa. Tak ada yang mencari ku. Kangen hadirku. Dan memanggilku pulang.

Ini bukan aku saja. Aku butuh dirimu. Jadi kekasihku. Untuk hidup bersamamu. Aku jenuh sendiri Ya Allah. Kuingin pulang, dalam pelukanmu.

Akhiri sendiri. Ada yang tak ajak bicara. Tentang kemarin. Hari ini. Dan besok kemana. Ini bukan salahku sendiri. Aku mencintaimu, kapan kau menerima cintaku.

Malang, 4 Januari 2022

oleh Eko Irawan


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun