Ini bukan dongeng, Perempuanku. Ini rasa. Bukan sedang main main. Lelaki juga punya perasaan. Yang diperjuangkan. Untuk dirimu.Â
Siang malam demi cinta. Tiada lelah. Tiada menyerah. Demi menjadikan hadirmu, laksana ratu. Bidadari pilihan. Sang pendamping, mewujudkan janji jadi bukti.
Aku akan antar, kemanapun pintamu. Menembus gelap. Menembus pekat. Ini bukan lawak jenaka. Bukan badut lucu. Bukan tralala. Ini lelaki yang jatuh cinta. Padamu tanpa kenal alasan.
Tak ada janji dari mulut lelakimu. Sungguh Rela bertaruh nyawa. Bukan omong kosong. Tapi ia akan tangguh. Kuat. Itu karena mu. Hadirmu. Karena kau, semua diperjuangkan.
Jangan tonton dia. Lelakimu bukan boneka barbiemu. Bukan wayang yang kau permainkan. Bisa kau peralat, Sesuka hatimu. Sungguh dia juga punya tangis. Saat tersakiti.
Hargai dia. Perasaannya. Ini bukan kalah atau menang. Bukan gengsi. Atau biar lelakimu kapok. Dan menyerah. Untuk apa menodai ketulusannya. Dengan  alasan yang mencemooh. Itu tidak lucu, sayangku.
Tumbuhlah cinta berbalas cinta. Antara aku Dan dirimu. Ini sudah milikmu. Jaga dia. Jangan lepaskan. Jangan biarkan dia dalam sedih. Dan berpikir kau tak butuh dia. Kau tak inginkan hadirnya. Tapi kau butuh.
Cinta ini bukan aku saja. Hargai. Sekalipun aku menerima apapun caramu. Tapi jangan sakiti. Lelaki yang jatuh cinta. Padamu. Apapun alasanmu kekasihku.
Malang, 26 November 2021
Oleh Eko Irawan