Undangan itu. Menghargai kita. Sebagai sepasang kekasih. Namun, undangan itu. Membuatku gundah. Karena Dinda itu. Virtual. Ada bagiku. Tak terlihat bagi yang lain.
Cinta tersembunyi. Kutak bisa datang. Kutebar sejuta alasan. Tapi kubersyukur. Dinda mengerti. Jika nanti hadir. Datang untuk bersamamu.
Aku akan hadiri undangan itu. Jika bersamamu. Jika berdua denganmu. Biar dunia tahu, kita kasmaran. Namun...
Apa bisa. Apa mungkin. Dinda tahu maksudku. Aku akan berangkat. Andai ini direstui. Kan kubawa Dinda pergi. Untuk wujudkan cinta kita. Sebebas burung terbang. Merdeka berkasih. Antara aku Dan dirimu.
Undangan itu. Kumalu jika harus aku sendiri saja. Itu berpasang. Agar semesta tahu. Aku milikmu. Engkau milikku. Tapi....
Malang, 17 November 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H