Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stri Nareswari #2: Mencarimu

9 November 2021   14:09 Diperbarui: 9 November 2021   14:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stri Nareswari #2 mencarimu (dokpri)

(Baca kisah sebelumnya dilink berikut : https://www.kompasiana.com/eko67418/6183dac406310e270f4a87c2/stri-nareswari-1-jajaghu-code )

Mendung berarak. Menuju haribaan petang. Udara segar mengirim pesan hujan. Tentang hidup, harus dilanjutkan. Apapun itu sekarang.

Sesal ini akan jadi beban. Jika mengeluh dan mengeluh. Aku kuat karena mu. Karena harapan itu. Tentang hidup yang baik. Saat jodoh yang lama hilang. Dan berharap cahaya itu datang. Dalam hening suci.

Menafsirkan enigmamu. Teka teki kenapa harus denganmu. Saat krisis percaya sudah tak ada. Mati ditelan kekunoan candi. Di kaki jajaghu. Merenung tentang wayang batu. Dan kisahku sendiri.

Jajaghu. Cerita kemenangan. Kejayaan. Makna namamu. Mencari apa hingga datang dan bersimpuh dikakimu. Karena ini terdekat dengan langkah kakiku. Menapak diawali dari sang jago.

Aku hanya orang biasa. Yang ingin menenangkan diri. Dalam lautan sejarah. Tentang pahatan batu. Yang tersusun. Membentuk kubah pada suatu masa. Yang kini telah runtuh. Tumpang. Asal usul nama tlatah ini.

Apa yang kucari, memang tak diceritakan di jajaghu. Stri Nareswari bukan bermula dalam pahatan reliefmu. Tapi aku harus temukan tempat, untuk memulai mencarimu. Terminal awal untuk memulai kisah ini. Harus dengan kemenangan. Kejayaan. Seperti makna nama dari tempat ini.

Bermula mencarimu. Bermula menemukanmu. Mencarimu dalam idaman setiap doa doa. Pasangan hidup terbaik. Jalan takdir terindah, idaman setiap nafas. Pasti ada saat semesta memberkahi.

Aku memang pernah gagal. Menjaga sang apsharaku. Yang diambil Rahwana. Bukan karena aku. Tapi fitnah Rahwana sangat kejam. Memporakrandakan Panji panji kemuliaan. Dan jatuhlah aku kelembah hina. Kembali ketitik nol. Kosong tanpa hadirmu. Kekasih sejati ku.

Stri Nareswari. Pilihan utama. Aku mungkin jadi Tunggul ametung. Yang harus dibinasakan keris MPU Gandring. Tapi aku harus lebih sakti. Agar kebal dari segala fitnah kebo ijo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun