Yang artinya : Pada tahun Saka rasa-parwata-induma, (rasa-gunung-bulan-bulan /1176/1254 M), Bhatara Wisnu menasbuhkan putranya, bertahta bersama-sama, rakyat dari Kediri dan Janggala mendekat, melakukan upacara persembahan bunga di halaman istana, Â Baginda Kertanagara nama gelarnya, termasyhur di mana-mana, Â wilayah Kutaraja kian lama kian bagus, kemudian dikenal sebagai Kota Singasari.
naga syahbhana saka san prabhu kumon dumona rikanan tanah ri Malayu, lewes mara bhayanta sanka rika dewa murtti nira nuni kalahan ika.
tahun Saka naga-asya-ksaya (S.1190/1270.M) Sang Raja memerintahkan untuk menyerang tanah Melayu.
karena teramat takutnya, oleh perwujudan dewanya, Â tanah Melayu bisa ditaklukkan kala itu.
Semakin aku termenung dalam lontar Negarakrtagama. ini bukan akal akalan para penjajah Belanda. Ternyata ini simetris dng prasasti Mula-malurung  bertarikh 1255 M. Sang Prapancapun tersenyum, karena pesannya bisa sampai seribu tahun kemudian.
Akupun terpaku. Dikaki candi unik ini. Jajaghu code. Pesan kebesaran Singhasari, awal mula langkahku. Menembus masa lalu. Bercerita untuk masa kini.
Jajaghu code. Aku harus melangkah berawal dari sini. Menelusuri wayang watu. Panik panil relief yang bercerita. Tentang banyak kisah demi kisah. Mengertilah, tuliskanlah. Sampaikan pada dunia. Itulah pesan Sang Mapanji Seminingrat. Sang Wisnuwardana, yang didharmakan di Jajaghu.
Dan Sang Prapanca, memanduku dalam tulisan Negarakertagama. Menulismu, menembus seribu tahun. Dahsyat. Kesadaranmu menulis, membuka masa lalu. Mengantar pesanmu hingga masa depan. hari ini.
Mampukah aku menjadi kurir sejarah. Menyampaikan pesan pada dunia. Banggalah anak anak bangsa. Nenek moyangmu orang orang hebat. Bismillah, inilah langkah awalku menapak tangga tangga seperti mendaki candi berundak. Menemukan kejayaan. Makna Jajaghu yang sesungguhnya.
(Bersambung)
Bumi Tumpang, 4 November 2021
Oleh Eko Irawan