Karenamu, aku jadi kuat. Bertahan dalam badai. Benteng benteng tak tertembus. Oleh keluh kesah sang kesatria. Yang sakti tanpa tanding. Tapi dikalahkan oleh kesepian. Tanpa kekasih.
Aku tetap bintang surut. Mentari berkabut. Yang bertapa dalam ramai. Deru mesin mesin perubahan. Aku tetaplah tak memilikimu. Walau aku merengek pada kuasa langit.
Enigma cintamu tak dimengerti. Bahasa hati antara aku dan kamu. Ada diantara Panji Panji larangan. Memaksa terbunuh. Diam merana. Tak bisa apa, tapi bertahan dalam cinta membara yang beku.
Menunggu, tapi tak ada yang dinanti. Kau sinar terang itu. Obor perubahan yang mengantar keajaiban. Membawaku kesini, tapi kutak kuasa pergi denganmu.
Datanglah enigma cintamu. Semakin jauh, semakin tak dimengerti. Kau ada, tapi sirna. Kau hadir, tapi tak mampu mangkir. Bahwa engkau bukan milikku. Tapi kita bersama dalam imaji. Yang bahagia.
Malang, 29 Oktober 2021
Oleh Eko Irawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI