Jiwa yang sakit. Buram dalam kisah. Lara ini, bukan laraku sendiri. Tapi semua dalam masalah. Dalam dunianya masing masing. Sejak pandemi membunuh banyak nafas.
Suara terpahat gundah. Kami paham, ini cara baru. Agar memutus mata rantai penularan pandemi. Tak terbayang, jaman Semaju ini. Masih belajar cuci tangan. Jaga jarak. Memakai masker. Tapi itu harus.
Duniaku serasa terhenti. Jejakku disapu badai. Langkahku hampir roboh. Karena apa yang pernah ada, sekarang harus berubah. Menjadi sulit, seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Tak bisa kemana. Tak tahu harus apa. Dirumah menunggu keajaiban. Saat rebahan jadi pahlawan. Lomba bertahan hidup dalam segala keterbatasan.
Kami lelah ya Allah. Kembalikan dunia ceriaku. Sembuhkan negeri kami. Berpasrah padaMu untuk masa depan. Membuka lembar baru. Dalam asa yang indah.
Malang, 31 Agustus 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H