Segelas kopi malam Minggu. Tak istimewa. Sama, seperti ngopi di malam malam yang lain. Tafakur sunyi. Dalam perpaduan manis dan pahit. Seperti hidup. Kadang manis. Kadang pahit.
Segelas kopi malam Minggu. Sendiri. Sungguh tak romantis. Malulah berkeluh kesah. Hanya mengeluh tiada makna. Menakar pahit yang semakin pahit. Tak semanis imaji.
Saat kekasih menjadi virtual. Bersamamu, tapi kau tak ada. Kulihat kau online. Tapi kau bilang sibuk. Tak ada waktu untuk sekedar 20 menit. Menghabiskan segelas kopi bersamaku. Seperti masa itu.
Cinta itu sebenarnya tak kenal alasan. Jika kau cinta aku, maka akulah prioritasmu. Selalu saja ada waktu, walau sebentar. Aku maklumi sibukmu. Tapi tak cinta, itu yang tak kumengerti.
Segelas kopi malam Minggu. Kembali dalam kisah kisah pahit. Yang tak manis lagi. Karena tanpamu. Tanpa hadirmu. Kau ada, tapi tak pernah ada. Karena kau tak kumiliki.
Malang, 31 Juli 2021
Oleh Eko Irawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI