Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Konspirasi Cintamu

25 Juni 2021   10:42 Diperbarui: 25 Juni 2021   11:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konspirasi cintamu dokpri Eko irawan

Sungguh tipis batas cinta dan dendam. Jika cinta kau tak akan tega, menodai kehormatan mu sendiri. Memang caramu itu membuatmu puas. Sangat puas. Lezat surga dunia. Tapi sadarkah itu dilaknat Tuhan?

Namun maumu dendam. Balas dendam. Agar aku kapok. Lelaki yang dihinakan perempuannya. Dilecehkan. Tak dihargai. Kamu puas mereguk nikmat, tapi itu merendahkan martabatmu. Kehormatanmu. Sangat murahan.

Lelaki bangsat yang kau bela itu, merusak janji suci dihadapan Tuhan. Katamu dia ahli ibadah? Amalnya sundul langit. Kok perbuatannya laksana binatang? Janjinya hanya kepuasan nafsu. Janji diatas ranjang setan. Setelah puas, kau ditinggal. Tapi tetap kau bela, sebagai kebenaran. 

Sekalipun kau bolak balik kata. Kau Galang semua manusia. Kau buka aibku, seolah akulah bangsat. Agar semua mengadili aku. Konspirasi cintamu untuk pembenaran perbuatanmu.

Aku diam, jangan dikira bodoh. Aku diam jangan disangka tak tahu. Aku ingin kamu bahagia. Perpisahan nanti, harus baik baik. Tapi kamu susah diatur. Maumu menang sendiri. Ya sudah, jika maumu ribet, ayo dibikin perang. Biar gempar semesta. Dan kamu akan petik kebodohanmu sendiri.

Egomu menguasaimu. Caramu memuja dendam. Membalas untuk salah yang tak kulakukan dan harus menanggung polah binalmu. Aku pasrahkan dirimu pada Keadilan Tuhan. Karena ini konspirasi cintamu, bukan jalan takdir Illahi.

Malang, 25 Juni 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun