Pegang erat jemariku kasihku. Jangan pernah lepaskan. Aku ada untukmu. Jangan kecewakan rasa ini. Karena lelaki dan wanita itu berbeda.Â
Sungguh, lelaki itu tak pernah bisa hebat. Tanpa hadirmu. Hanya lelaki sombong, yang menolak kasihmu, duhai wanitaku.
Tapi ku malu memulai. Itulah wanita. Sungguh cinta itu tautan. Satukan bukan bedakan. Bersama, berdua, saling dukung dan kuatkan.
Aku merayu wanitaku. Lelaki yang tak peka. Mau seenak sendiri. Karena lelaki itu rasional. Aku ya aku.Â
Dan wanita itu ada pada rasa. Jagalah rasa ini. Buat aku nyaman bersamamu. Karena aku ingin didengar.Â
Lelaki juga ingin dimanja. Didengar lelahnya. Dipuji capaiannya. Agar semangat. Agar tak merasa sendiri. Dalam setiap tetes lelahnya.
Wanita ingin ketegasan. Ingin kepastian. Bukan untuk menunggu. Bukan untuk diadu. Saling menerima, saling menghargai. Berbagi dalam kepercayaan.
Satukan bukan bedakan. Bersama bukan pisahkan. Sepadan rasa, sepadan jiwa. Berbeda bukan dipermasalahkan. Berbeda untuk disatukan dalam janji suci. Menuji Keridhoan Illahi. Lampaui setiap beda. Satukan dalam cinta. Tanpa banyak alasan.
Malang, 23 Juni 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H