Tips membuat tulisan menarikÂ
Saya sangat membutuhkan tips ini, termasuk semua penulis. Kadang kita itu kecewa, sudah riset, wawancara, study kepustakaan dan berkontemplasi, hasilnya artikel kita itu tak ada yang baca.Â
Setegar apapun penulis, dia tetep manusia yang punya perasaan. Bisa semangat, bisa kecewa. Dan apresiasi yang diharapkan penulis adalah artikel itu dibaca, bermanfaat dan bisa menginspirasi. Syukur syukur, semoga dengan menulis bisa memberikan kesejahteraan finansial. Itu baru keren.Â
Kenapa artikel kita hanya dibaca judulnya saja? Itu yang perlu kita cari jawabnya. Pertama, nama kita belum dikenal. Kedua, kita memberi judul yang tidak menarik. Tidak menimbulkan rasa ingin tahu.Â
Ketiga, diparagraf awal tulisan kita kurang menarik dan tidak menimbulkan minat untuk membaca lebih jauh. Keempat, tema tulisan kita tidak dibutuhkan pembaca, tidak aktual dan tidak peka lingkungan.Â
Kelima, salah jam tayang. Kita kadang menayangkan artikel itu tengah malam, praktis semua sudah tidur. Dan paginya, artikel kita tertumpuk artikel lain. Atau tayang saat jam kerja.Â
Keenam, tidak ada inovasi baru dalam karya kita, maka pembaca akan bosan karena itu itu saya yang kita tayangkan. Ketujuh, tak didukung tampilan foto, gambar dan video yang menunjukan itu ciri khas kamu banget.Â
Sementara 7 hal ini yang membuat artikel kita, miskin pembaca. Selain di Kompasiana, di akun you tube atau tiktok, ternyata juga demikian. Ada semacam sistem algoritma tertentu yang membuat akun kita serasa hanya untuk dilihat sendiri. Yg like, subscibe dan komen Ndak ada. Mungkin 7 hal diatas adalah penyebabnya.
Motivasi MenulisÂ
Jika demikian ceritanya, rasanya kita memang perlu motivasi besar untuk tetap berkarya sekalipun tak ada yang baca. Motivasi proses berkarya itu memang naik turun, seiring kondisi mentalitas kita pribadi.Â
Penulis memang harus punya management konflik yang tangguh. Artinya dia mampu mengelola konflik yang terjadi di semua segmen hidupnya. Bisa memilah dimana dia harus berada.Â