Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pujangga Asmaraloka (Bagian 3): Candu Asmara

12 Juni 2021   05:39 Diperbarui: 12 Juni 2021   05:57 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh jiwa ini meronta. Sangat rindu padamu. Memadu rasa dalam tabir. Antara aku Dan dirimu. Mabuk candu asmara.

Bawalah aku pergi. Sejauh kau bisa pergi. Buanglah ragu. Buanglah bimbang. Ayo terbang. Tinggalkan semua sedih. Raih berdua, milik kita.

Tak perlu takut. Yang lalu sudah berlalu. Ini beda. Ini tak sama. Tak perlu prasangka. Jalani saja tanpa curiga.

Candu asmara kita. Tak akan mabuk. Yang penting itu aku dan dirimu. Dalam lembar baru. Kisah abadi. Cinta dalam amanat. Yang diperjuangkan.

Tak usah alasan. Cinta itu tak peduli. Untuk apa andai andai. Ini bukan nekad. Ini nyata tulus. Bukan drama romansa remaja. 

Candu asmara. Dalam cawan langit. Jadi terang dalam gelap. Mewarna jiwa yang kusam. Mengobati kehausan yang telah lelah. Bahagia itu, punya kita. Jagalah untuk selamanya. 

Malang, 12 Juni 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun