Misteri rasa. Dalam samudra tak bertepi. Dalam cara yang berbeda. Menafsir kisah. Menakar rasa. Menalar keputusan. Teka teki tiada pasti.
Bagiku jangan dipermainkan. Jangan disembunyikan. Lebih baik berselisih diawal kisah. Daripada salah langkah. Hidup pahit yang diperumit. Cara mudah yang dibikin sulit.
Teka tekimu. Rahasia tersembunyi. Untuk apakah? Menunggu diriku salah dan dipersalahkan? Kadang rumit memahamimu. Tapi inilah seni rasa. Saat cinta menyatu dengan sakit hati. Dan dendam jadi jawaban yang meluluh lantakan kasih sayang.
Entahlah aku pasrah. Aku sudah usaha terbaik untukmu. Persembahan untuk kasih sayang. Yang terbunuh ego ego jahat. Pertarungan pihak lain. Yang kau bela untuk dibenarkan. Dan harus benar tanpa ada maaf lagi.
Jujur, ini mengiris luka dalam. Tak perlu dibahas lagi karena akan menambah luka. Semakin parah. Dan mati dalam kepalsuan. Sia sia sudah. Saatnya diakhiri. Dengan bendera damai. Agar nyaman hidup ini.
Malang, 9 Juni 2021
Oleh Eko Irawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI