Semangat. Itu yang harus dipunya. Motivasi untuk terus lanjut. Menapak langkah. Tanpa ragu.Â
Haruskah menerima apa adanya. Jadi permainan nasib. Tanpa perduli kan hasrat. Tanpa tahu mau apa. Tanpa tahu kemana. Untuk apa.
Jika itu rencanaMu Ya Allah, aku terima. Dengan Ikhlas. Dengan lapang hati. Karena itu, pasti terbaik untukku. Untuk kujalani. Tapi...
Hidup adalah pertarungan kepentingan. Ada banyak tujuan. Iya jika itu tujuanku. Aku terima. Tapi jika itu bukan Mauku. Haruskah aku terima permainan, yang membully masa depanku, tapi untuk yang lain.
Sakit, lelah berjuang tapi dimanfaatkan yang lain. Itu yang bikin sedih. Memang mau dipermainkan ketidakpastian. Aku memang polos. Apa adanya. Percaya pada semua orang. Tanpa suudhon.
Namun pelahan harus yakin. Merencanakan langkahku. Target hidup menuju hidupku. Agar lebih baik. Dihari mendatang. Milikku sendiri. Tanpa dipermainkan dramamu, yang membunuhku.
Bismillah cinta, dalam doa. Dalam langkah. Menuju Berkahmu Ya Allah.
Malang, 27 April 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H