Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Tak Cinta Lagi

17 April 2021   07:33 Diperbarui: 17 April 2021   08:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat tak cinta lagi dokpri

Merenung kembali. Untuk apa. Untuk siapa. Sesungguhnya ini mubazir. Tiada guna. Karena yang kutunggu, sudah banyak alasan. 

Detik demi detik terbuang. Harga mahal menukar nyawa. Hanya menunggu tanpa kepastian. Bertanya tanpa jawaban. Sendiri, meratap susah. Semakin susah. 

Rumput rumput liar. Tak diharapkan tumbuh. Harus dibasmi. Karena ini tak dikehendaki. Seperti itulah diriku. Ada dalam setia. Diusir tiada tega. Harus tahu diri tapi tak kuasa pergi.

Dulu sebenarnya sama. Tapi bisa. Sekarangpun sama. Tapi tak bisa. Aku berusaha terima kenyataan. Aku dalam imajinasi. Terjebak fatamorgana. Jika bahagia bersamamu, hanya sekedar mimpi. Setelah terjaga, ini semua tak ada. Sirna. 

Saat tak cinta lagi. Sejuta alasan mengemuka. Mengiris hati. Bukan sembuh, tapi malah sedih. Dalam galau kesepian. Bersama bayangmu. Hidup ini nyata, tapi cinta ini fiksi belaka.

Jika cinta, tak banyak alasan. Salahku mencinta sendiri. Resiko pahit cinta bertepuk sebelah tangan. Tak bisa protes. Cemburupun terlarang. Siap tersakiti. Dan terus tersakiti. Tanpa batas waktu.

Saat tak cinta lagi. Akan dibiarkan meratapi. Kesunyian hampa, tiada guna. Menelan pahit, tapi bukan obat. Tak bisa sembuh. Hanya membayangkan. Tanpa memiliki.

Malang, 17 April 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun