Melihat langit pagi. Dalam awan berarak. Menutup mentari. Indah penuh misteri. Gambar abstrak. Tentang hidup.
Duniaku sendiri. Mencari jawab. Dari tanya demi tanya. Bukan untuk debat kusir. Tak mencari salah atau benar. Tapi solusi. Jalan keluar. Terbaik.
Satu belum usai, muncul satu yang lain. Terurai satu, buntu bertumpuk. Tiada pernah usai. Terpendam yang tak pernah terurai. Kapan usai, karena usia tambah menua, tiada mampu selesaikan lagi.
Duniaku sendiri. Dalam suka duka. Masih adakah bahagia. Karena rasa itu sudah gamang. Hambar. Seperti kopi tanpa gula. Masakan tanpa garam.Â
Hanya tersisa ego. Dalam pertarungan. Kalah menang sia sia. Hanya menambah rasa sakit. Karena perbedaan itu siksa. Tujuan tak sama. Beda jalan, beda pilihan. Bertanding untuk saling jatuhkan. Tanpa disadari.
Duniaku sendiri. Dalam keresahan. Haruskah pasrah, tapi bukan untuk kalah. Diam bukan bodoh. Jalani saja kisah dengan bersabar. Untuk esok lebih cerah. Sebuah harapan baru. Esok pagi.
Malang, 16 April 2021
Oleh Eko Irawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H