Puisi. Caraku bicara pada dunia. Menulisnya. Sumbangsih sastra. Tentang makna dalam barisan huruf.
Kata ini bicara. Saat suara belum sampai. Tertiup badai ego. Dipelintir. Tentang pembenaran. Agar menang sendiri. Disitulah puisi bicara.
Ketika semua bertanya. Tentang siapa aku. Kubalik bertanya siapa mereka. Apa urusannya. Takut kalah bersaing? Ini panggung drama. Bukan milikmu saja.
Puisi ini, ladangku berkarya. Ladangku mencari jati diri. Saat suara telah terbunuh. Hanya gurat pena yang abadi.Â
Puisi puisi ku. Suara hati. Berkibar dipanggung abadi. Tentang banyak makna. Bagi yang peduli. Selamat hari puisi dunia.
Malang, 21 Maret 2021
Oleh Eko Irawan
Keterangan dilansir dari Wikipedia tentang Hari Puisi Dunia sbb :
Hari Puisi Dunia diperingati pada 21 Maretmelalui resolusi UNESCO pada tahun 1999. Tujuan perayaan ini adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi di seluruh dunia dan, seperti yang dinyatakan dalam deklarasi UNESCO, untuk "memberikan pengakuan dan dorongan baru bagi gerakan puisi nasional, regional, dan internasional". Hari puisi umumnya dirayakan pada bulan Oktober, dan pada akhir abad ke-20 komunitas dunia merayakannya pada tanggal 15 Oktober, hari lahir Virgil, penyair wiracarita Romawi era Augustus. Tradisi merayakan hari puisi nasional atau internasional pada bulan Oktober masih diterapkan di banyak negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H