Bukan cinta ala remaja lagi. Tapi cinta yang nekad. Nembak kamu. Karena yang ada, hanya kamu. Cinta buta yang tanpa alasan.
Aku bilang takut. Tapi jalani saja, kisah itu. Karena hanya kamu. Yang ada. Untuk sebuah kisah terindah bersamamu. Tanpa dipermasalahkan.
Semakin jauh, semakin cinta. Aku terbawa arus asmara. Kejalan takdir baru. Yang penuh tantangan. Dan kamulah yang membawaku. Kesana.
Namun peta berubah. Tak ada lagi waktu. Tak ada lagi kesempatan. Bertemu, tapi tak bisa bicara. Hanya saling pandang. Karena cinta ini tak mungkin. Terlalu mahal untuk dikorbankan, hanya untuk seseorang. Diriku ini.
Cinta yang salah. Saat cinta bilang good bye. Harus diterima. Harus dimengerti. Jika mencintaimu, itu hak. Tapi memilikimu, bisa runtuh dunia ini. Karena aku diujung bara api. Yang akan habisi semuanya, tentang aku dan dirimu.
Hidup harus tetap berjalan. Lalui jalan berliku. Mungkin ini harus terjadi. Tapi aku tak akan pergi darimu. Aku tak akan jauh. Karena aku selalu berharap itu dirimu. Sekalipun ini sudah terlarang.Â
Malang, 10 Maret 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H