Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Zonk

8 Maret 2021   07:35 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:51 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali melihat diri ini. Mengambang diantara badai. Saat yang lain berlabuh. Aku hanya penonton. Yang kesakitan. Tanpa solusi. 

Kasihanilah aku ya, Allah. Aku sudah capek. Aku ingin jadi manusia normal. Yang dicari kekasihku. Bukan terusir seperti ini. 

Berbahagialah yang punya kekasih. Ada yang mencarimu. Agar kamu pulang. Yang khawatir kamu sakit. Yang ditunggu saat tak datang. Tapi aku dibiarkan. Karena hidupku zonk.

Tanpa kekasih. Mimpi pun terlarang. Tak ada yang mau temani aku, dalam kehinaan ini. Hanya membayangkan bahagia. Yang tak ada. Dibiarkan bicara sendiri. Hingga hidup setengah gila.

Tolong.. tolonglah aku. Jemput aku dipenantian. Agar aku bisa pergi. Jangan kau bunuh aku dengan kesepian ini. Aku sudah lelah. Aku sudah tak kuat.

Malang, 8 Maret 2021

Oleh Eko Irawan 

Versi musikalisasi Puisi Zonk ini bisa dilihat Eko Irawan Channel sbb 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun