Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Sunyi

22 Februari 2021   07:48 Diperbarui: 22 Februari 2021   07:56 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalui jalan sunyi. Terdiam. Dalam kesendirian. Menapak langkah langkah tanpa makna. Jika tanpamu. 

Disini hanya kisah demi kisah. Bukan seperti ini maksudku. Tapi jelas itu tak mungkin. Aku hanya numpang lewat. Tamu tak diundang. Yang suatu saat harus pergi.

Entah kenapa, harus sendiri. Lalui jalan sepi. Tapi Tuhan pasti punya rencana terindah. Agar aku tak tersesat. Dalam sedihku.

Semangat ini terus tersapu angin. Antara hidup dan mati. Antara ada dan tiada. Kau jadikan indah nyala hidupku. Tapi kadang harus padam. Untuk dinyalakan yang akan datang.

Jalan sunyi bersambut sedih. Langkah yang terus bisu. Dalam potongan ranting. Ada yang suka. Ada yang tidak. Hidup hanya seperti frame tanpa gambar. Ilusi bahagia yang belum kumiliki.

Melangkah tiada lelah. Walau dalam mendung. Jemputlah aku pergi. Bersama gerimis pagi. Untuk hidup bersamamu. Dalam ceria yang belum kita miliki. Karena ini dunia kita.

Malang, 22 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun