Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup yang Hilang

16 Februari 2021   14:15 Diperbarui: 16 Februari 2021   14:43 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa kusadari, hanyut saja. Mengikuti air mengalir. Itu yang terjadi. Sudah teramat dalam, aku mengharapkanmu. Namun itu salah. Inilah kisah dibalik kisah.

Didekatmu aku bahagia. Kuhabiskan waktu demi waktu untukmu. Demi cinta. Demi alasan yang tak bisa dimengerti. Apa. Untuk apa. Untuk siapa. Dan mengapa.

Hidup yang hilang. Habis untuk memikat. Habis untuk menjaga rasa ini. Yang kubilang, aku takut mencintaimu. Dan hilang sudah dalam cemas. Karena aku tak mungkin memilikimu. Hidupku tenggelam dalam ilusi. 

Aku sudah jauh. Sangat jauh, ada dalam lingkar nafasmu. Dekat dalam hidupmu. Tapi aku jauh dalam fatamorgana. Karena ini semua tak nyata. 

Drama ini. Aku sudah cukup bermain. Tapi tak kuasa pergi. Karena hadirmu memberiku warna. Jadi penuh gurat makna. Tapi aku kesepian dalam gemuruh sekitar. Sepi dalam ramai.

Hidup yang Hilang. Demi cinta. Dibalik Kisah. Lantunan sastra hidup yang membara. Puisi asa, dibatas sirna. Aku ada untukmu. Tapi kau tak ada untukku.

Sadari untuk ikhlaskan. Relakan ini demi takdir terbaik. Tanpa drama lagi. Walau berat diakhiri.

Malang, 16 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun