Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suguhan Pisang Layu

9 Februari 2021   14:42 Diperbarui: 9 Februari 2021   15:13 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri suguhan pisang layu

Saat pisang pisang ini masih segar, disembunyikan. Hanya untuk tamu terhormat. Aku cukup tahu diri. Tak akan kutanyakan. Itu hak tuan rumah.

Tamu tak diundang. Itulah aku. Cukup pantas berteman suguhan pisang layu. Tanpa kopi. Diajak bicara pun enggan. Karena orang miskin dilarang bertamu. 

Mereka anggap aku cari hutangan. Maklum saja aku terhimpit tanggungan. Aku kelaparan. Tak punya uang untuk mengajak makan. Ditolong tidak, maunya diusir agar tak jadi beban. 

Pisang layu di meja. Tak layak makan. Jadi suguhan. Aku bukan gila hormat. Tak penting bagiku. Didengar saja aku sudah cukup. Lalu aku pasti pergi.

Ternyata mudah cari teman, dimeja makan.  Tapi saat susah, didatangi pun disambut sinis. Sekalipun aku tak mengemis. Hanya sekedar melepas lelahku. Setelah sehari dalam kembara. Untuk menyambung hidup. 

Kisah yang tak akan kulupa. Saat aku mengemis dari rumah ke rumah. Jasa sudah kuberikan pada mereka. Secara gratis. Jika sudah lupa aku, tak masalah. Aku tak menagih. Hanya mengetuk perasaanmu saja. Jika punya hati.

Malu seperti ini. Tapi apa daya, ini harus kujalani. Tanpa mengeluh. Tanpa sambat. Disyukuri saja. Tanpa drama.

Malang, 9 Februari 2021
Oleh Eko Irawan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun