Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelisik Makna Jaranan Bagian 3: Nguri Nguri Seni Jaranan di Malang

9 Februari 2021   01:41 Diperbarui: 9 Februari 2021   02:16 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaranan Bakalan Krajan kota malang

Tak hanya terkenal melalui suasana yang nyaman, Malang juga menyimpan berbagai macam budaya khas yang tak bisa diabaikan Ker!. Kata Ker adalah panggilan khas osob kiwalan Khas Malang untuk memanggil Rek, dari Kata Arek, yang artinya anak. 

Berbicara mengenai budaya, salah satu yang menarik dari Malang adalah kesenian khas daerah yang mereka miliki. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, masih ada kelompok masyarakat yang melestarikan kesenian daerah yang sudah berumur ratusan tahun untuk mengingat sejarah dan asal usul kita. 

Salah satunya seni Jaranan yang merupakan kesenian yang ada di Malang. Foto foto yang ditampilkan disini adalah seni jaranan Singo Kencono dari Kelurahan Bakalan Krajan Kota Malang.

Jaranan Singo Kencono Bakalan Krajan kota Malang
Jaranan Singo Kencono Bakalan Krajan kota Malang
Mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahui kesenian tersebut atau mungkin ada juga yang belum tahu dengan kesenian jaranan yang satu ini? Daripada penasaran, yuk langsung ikuti pertunjukan unik satu ini.

Pada Awalnya, seni Jaranan lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat juga memiliki kemampuan dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elite kerajaan yang memiliki bala tentara. 

Dikutip dari Ngalam.co Kesenian Tari Jaran Kepang Malang memang tak hanya ada di Malang. Di berbagai kota pun kesenian ini ada.

Ciri khas antara Jaran Kepang satu dengan Jaran Kepang lainnya itulah yang membuat beda sesuai karakter daerah asalnya. Seperti penggambaran Jaranan, Jaran Dor Malangan (karakter Malangan keras, berani tapi jujur), Blitaran, Tulungagungan dan Banyuwangian. Perbedaan tersebut ada pada karakter, gerakan dan cara main serta filosofinya.

Namun dalam penamaan kesenian ini pada masing-masing daerah terdapat perbedaan dan hampir semuanya memiliki cita rasa yang sama dan selalu diidentikkan dengan istilah "kuda buatan". 

Seperti itulah adanya. Istilah Jaranan sendiri berasal dari bahasa Jawa, "jaran" yang berarti Kuda. Sedangkan akhiran "-an" dimaknai sebagai bukan sungguhan atau hanya sekedar mainan/buatan.

Pertunjukan Tari Jaranan ini juga di iringi oleh berbagai musik tradisional gamelan seperti kenong, kendang, gong dan lain-lain. Dalam pertunjukan Tari Jaranan ini terkesan dengan nilai spiritualnya. 

Sehingga tidak jarang pada saat pertunjukan para penari ada yang mengalami kesurupan. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat jawa pada jaman dahulu akan roh-roh para leluhur. Hal tersebut membuat masyarakat menjadikan Tari Jaranan ini sebagai alat komunikasi dengan leluhur mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun