Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Tanpa Dinding

8 Februari 2021   12:18 Diperbarui: 8 Februari 2021   12:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutahu engkaulah yang paling sempurna. Dirimulah idamanku. Kesalahanku satu. Aku jatuh cinta padamu. Dan itu jadi masalah. Karena cinta ini hanya sepihak saja. Kau menerimaku, tak lebih dari rasa kasihan. 

Keputusanmu benar. Ini tak mungkin. Cinta tak salah. Tapi cinta ini terdampar. Ditempat tak seharusnya aku berada. Salah tempat. Salah waktu. Salah pilihan.

Aku tak bisa menipu diri. Aku butuh seseorang. Dan dirimu hadir. Bisa menerimaku. Bisa memecahkan soalku. Memberi terang dan solusi. Aku terpesona padamu. Dan jadilah api asmara.

Kehadiranku terlalu cepat. Proses ini bagai supersonik. Sekali lepas kendali, akan membakar diriku sendiri. Tempat ini, nyaman bagiku, tapi tidak untuk memilikimu.

Terjebak cinta khayal. Hanya sepihak. Aku membayangkan ini ada. Ilusi bahagia. Bertabur bunga bunga romantis. Tapi hanya sebatas imajinasi. Ada tapi tak pernah ada.

Nekad, habislah aku. Ini pertaruhan maut. Aku terlanjur terlacak radar. Aku dalam jangkauan cctv. Sekali salah, rudal rudal menghantam aku. Tiada ampun.

Rumah tanpa dinding. Semua nampak. Ini lebih baik. Agar jalan takdir segera datang. Untuk hidup selanjutnya. Meskipun kutahu, ini tak akan bersamamu. Bukan dirimu yang menemaniku. Bersemi dalam cinta yang lain, cinta yang belum datang. Cinta yang belum terjawab. 

Malang, 8 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun