Ngobrol Perkara Ikan seri 16 di kampung Nila Slilir, kelurahan Bakalan Krajan kota Malang kali ini, akan membahas masalah konsumsi pakan pada ikan nila media budidaya bioflok. Metode bioflok punya keunggulan antara lain, Â daya tahan hidup ikan nila sehingga tingkat kematian ikan bisa ditekan serendah mungkin, kemudian pertumbuhan yang cepat dan rasio pemberian pakan yang lebih hemat. Semakin hemat konsumsi pakan ikan nila, potensi keuntungan petani nila semakin meningkat. Rata rata Tingkat FCR yang bisa dicapai di kolam bioflok di Kampung Nila Slilir adalah 0,83. Hal ini sangat efisien untuk meningkatkan penghasilan petani budidaya nila, karena biaya pakan bisa sangat hemat. Hal ini bisa terjadi di Kolam Bioflok.
Salah satu kunci sukses dalam budidaya ikan nila adalah menejemen pemberian pakan yang benar. Ikan budidaya harus mendapat pakan yang ideal sesuai dengan ukuran, bentuk tubuh serta usia dari ikan itu sendiri. Untuk itu pembudidaya haruskan mampu mempunyai keahlian dalam mengevaluasi secara rinci berapa banyak pakan yang diberikan pada ikan. Dalam hal ini pembudidaya dapat menghitung rasio konversi pakan atau FCR untuk mengetahuinya. Berikut akan kita bahas apa yang dimaksud dengan FCR. Semoga artikel ini bermanfaat.
Kupas Tuntas Pengertian FCR
FCR (Food Convertion Ratio) adalah perbandingan antara berat pakan ikan yang sudah diberikan dalam siklus periode tertentu, dengan berat total (biomass) yang dihasilkan. Berat ikan bisa  diketahui melalui metode sampling, tanpa harus menimbang seluruh populasi ikan. Berat pakan yang dimaksud adalah berat akumulasi sejak awal penebaran benih ikan hingga pemanenan ikan.
Pada suatu usaha budidaya ikan, nilai FCR bisa dijadikan sebagai salah satu tolok ukur dalam keberhasilan baik itu secara teknis budidaya ataupun secara finansial. Satuan FCR ialah persen (%). Jika ditinjau dari segi teknis budidaya ikan, nilai FCR itu sendiri terkait dengan parameter keberhasilan pengelolaan program pakan ikan yang secara langsung maupun secara yang tidak langsung juga terkait dengan pengelolaan kualitas air dan kualitas ikan. Â Secara finansial, nilai FCR akan mudah berpengaruh pada tingkat keuntungan yang didapat pada satu periode budidaya karena pakan ikan merupakan penyumbang biaya terbesar pada suatu usaha budidaya.
Rumus FCR :
FCR = Pk Ik x 100%
Keterangan :
Pk = Berat total pakan = Jumlah Pakan yang diberikan selama pemeliharaan
Ik = Berat total ikan = Berat total ikan akhir (berat panen) dikurangi berat awal atau berat benih
Adanya persepsi yang kurang benar terhadap frekuensi pemberian pakan, semakin banyak frekuensi pemberian pakan maka akan mengakibatkan FCR itu akan membengkak.Pada kondisi tersebut, frekuensi pemberian pakan harian lebih mengacu pada kuantitas total pakan harian yang sudah terdistribusi pada tiap-tiap frekuensi pakan dan tidak mengacu kemampuan  didalam mengkonsumsi pakan serta seberapa lama ikan akan membutuhkan pakan lagi.Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa dikatakan bahwasanya dalam menjalankan usaha budidaya, terutama pengelolaan program pakan sebaiknya tidak terperangkap oleh target FCR tanpa memperhatikan kondisi dan tingkat kebutuhan.Â