Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kangen Hidup Kembali Waras

2 Februari 2021   07:00 Diperbarui: 2 Februari 2021   07:02 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinting. Inilah sekarang hidupku, jadi tak penting. Semua menjauh saat hidupku jadi puing. Sedihku sendiri, kurasa pening. Masa susah, terhimpit suasana genting. Tapi kenapa aku yang tertuding.

Kutemukan diriku sendiri. Sulit dijelaskan. Sulit dimengerti. Aku sendiri tak paham, apalagi orang lain. Apa pedulinya. Hanya orang aneh. Terasing. 

Syukurlah yang miliki hidup indah. Saat kau pulang, disambut ceria. Saat kau jauh, dirindukan. Saat kau lapar, ada yang khawatir. Saat kau sedih, ada yang menghibur. Itu hidup normal. Hidup sebagai manusia.

Tapi aku. Datangku tak disambut. Pulangku, tak ada tempat. Saat ku hadir, malah disuruh pergi. Termenung tak diperhatikan lagi. Dibiarkan tanpa ditanggapi. 

Kangen hidup kembali waras. Apa itu terlarang? Apa ada yang salah? Sudah tak dihargai, tapi dituntut ada bukti. Keadilan macam mana yang kuhadapi.

Hidup hanya sekali. Kesempatan tak dapat diulang lagi. Untuk apa semua ini. Kepuasan palsu tak berarti. Karena percaya sudah mati. Cinta sudah dikubur dalam bara api. Luluh lantak, tak bisa dibangun lagi. Lanjutkan semakin tersakiti. Lebih baik sudahi. Akhiri. Mulai berpasrah pada Takdir Illahi.

Malang, 2 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun