Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terusir Tetap Bersemi

31 Januari 2021   18:46 Diperbarui: 31 Januari 2021   18:55 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sakit. Saat terusir. Kelana sendiri tanpa arah. Bahagia yang hilang. Terseok lelah. Luka yang begitu berat. Memikul sendiri. 

Jalan panjang ini. Tiada ujung. Tiada lelah. Menapak langkah. Untuk menemukan jawab. Yang dicari. Tapi pasti. Hanya sementara. Untuk selanjutnya pergi. Dan berpisah.

Seharusnya buat aku semangat. Buat aku percaya. Tangguh. Tapi dendam telah membelokan cara. Sehingga aku kau buat jatuh. Terhina. Pesakitan. Sebagai dalang yang salah. Korban yang jadi tersangka. Dan Tak dianggap. Tapi juangku diharapkan. Hasilku dituntut. Harus dan harus.

Kau sakiti diriku. Atas nama balas dendam. Untuk kepuasan. Agar aku kapok. Kau balas dengan caramu. Pembenaranmu. Salah benar, tetap aku yang salah. Bicara atau diam, tetap salah. Salah dan terus salah.

Aku yang terusir. Terusir tetap bersemi. Walau berat, harus tetap bersemi. Agar cita cita ini terwujud. Solusi ini berjalan. Tak terhenti. Tetap semangat walau tersakiti. 

Walau nanti tetap terusir, aku harus memberi bukti. Terus melangkah walau di-bully. Langkah harus terus dijalani. Bismillah untuk maju dan berjalan dengan hati.

Malang, 31 Januari 2021

Oleh Eko Irawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun