Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahagia Yang Sederhana

26 Januari 2021   11:28 Diperbarui: 26 Januari 2021   11:50 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mbah Awe | facebook.com/100025305371561/posts/853931352127036/

Hidup sudah pahit. Tak perlu diperumit. Karena bahagia itu sederhana. Tak perlu mahal. Cukup ini saja. 

Bahagia yang sederhana. Diujung jalan berkah pengayuh sepeda. Boneka terbang lucu. Kisah susuri jalanan berdebu. Untuk sesuap nasi.

Bukan karena untung berapa. Ini sudah cukup berarti. Untuk terus hidup dan hidup. Sama bahagia, saat senyum sikecil terurai setelah tangis menderai.

Bahagia yang sederhana. Syukuri saja. Langkah kayuh lelah. Berat ditiup udara. Meletus saat panas membara. Terus kayuh, menjemput asa.

Si kecil pun berhenti merajuk. Saat kau datang berkunjung. Memberi hibur yang seru. Kisah masa kecil, berbagi berkah dalam hari hari.

Semoga selalu sehat dan berkah. Bahagia itu antara asa dan air mata. Syukur itu selalu ada. Dalam setiap kayuh sepedamu. Dinanti di setiap ujung. Menebar bahagia.

Malang, 26 Januari 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun