Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terhina

24 Januari 2021   03:43 Diperbarui: 24 Januari 2021   04:02 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tersenyumlah bahagia. Menarilah dansa. Injak injaklah kehormatan. Jika itu membuatmu puas. Fitnah ini mulutmu. Setajam silet. Menyobek kejujuran. Yang benar, jadilah sampah.

Aku terima, tak dendam. Yang sakit itu kamu. Engkau mulia Dimata manusia. Engkau dipuja. Sang maha benar. Melampaui kuasa Tuhanmu. Tapi engkau hanya benar menurut dirimu sendiri. Itulah pembenaranmu. 

Engkau buat aku terhina. Sangat hina. Jika itu membuatmu puas, silahkan. Engkau sudah menyakiti. Sudah membuat susah. Dalam kepahitan. Dalam kesulitan, karena ulahmu. Kau kira Tuhanmu tak melihat?

Kau memang dibela. Ulahmu dipuja. Tindakanmu pahlawan. Kau hebat. Itulah dirimu. Tapi apa Tuhanmu menilai seperti itu?

Terhina. Aku terima. Aku tak protes. Karena aku tak akan meniru dirimu. Dan semoga aku tak pernah menjadi sepertimu. Itu saja doaku. Agar dendam jadi damai. Damai dalam keadilan yang benar. Bukan pembenaran agar dipuji manusia.

Malang, 24 Januari 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun