Cinta? Apa sih sebenarnya cinta? Ternyata tidak ada narasi tafsir cinta yang bisa menjelaskan apa hakekat cinta, karena tiap pribadi punya tafsir sendiri, berdasar umur, kematangan psikologi, pengalaman dan kondisi kejiwaan yang dialaminya. Ada banyak teori, tapi teori apapun adalah nonsen, karena cinta adalah the journey your private life. Sebuah pengalaman perasaan.Â
Artikel ini mencoba membaca cinta dari apa yang bisa dipahami. Picisan? Itu persepsi orang yang tidak bisa memaknai cinta. Cinta itu agung, dengan cinta, induk singa, tak pernah memakan anaknya. Semoga artikel ini bisa jadi bacaan santai akhir pekanmu. Semoga menginspirasi.
Tafsir Cinta The MonkeyÂ
Disaat masih imut, pasti dicap cinta monyet. Pada usia ABG ini, cinta itu unik. Banyak eksperimen berbahasa cinta yang dikemas dalam berbagai gaya. Yang positif, akan menjadikan 2 sejoli muda ini saling mengagumi satu sama lain, belajar bersama, main game bareng, bikin acara positif, dan membangun prestasi sejak dini. Inilah pelaku agung dari sebuah konsep cinta.Â
Dasar agamanya kuat, sehingga bisa tahu rambu rambu yang harus dipatuhi. Diantara mereka berdua, membangun persaingan prestasi dalam beberapa bidang. Motivasi ini bisa dibangun dan dikelola sejak ABG, bahkan banyak pasangan ini membinanya hingga menikah.Â
Namun ada yang gagal ketika masuk pendidikan tingkat atas atau masa kuliah. Proses sinergi cinta monyet ini belum ada pendewasaan, karena dari segi usia, dua sejoli ini masih remaja. Namun saat bisa bertahan, mereka akan jadi pasangan abadi.Â
Kasus reuni sekolah, sekalipun sama sama sudah menikah, ternyata ada CLBK juga. Cinta dalam tanda petik ini, bisa tumbuh kembali diantara dua pasangan, yang sejatinya mereka sudah punya kehidupannya sendiri sendiri.Â
Masa sekolah memang masa yang indah bagi yang berhasil punya pasangan. Sama sama bisa menerima. Namun kegagalan cinta pertama, ternyata juga berdampak pada tumbuh kembang pribadi pribadi muda ini. Mereka ingin punya pasangan, tapi cintanya ditolak lawan jenis. Bahkan trauma ini, bisa berlanjut hingga dewasa. Rasa percaya diri, minder dan takut, jadi muncul dan sampai saat berumur, ternyata tak pernah punya kisah cinta, kecuali patah hati.Â
Perkembangan cinta monyet ternyata ada yang negatif. Rasa penasaran pribadi muda, akan memunculkan konflik sosial, misal nikah muda, pergaulan bebas, hamil diluar nikah, hubungan seks pra nikah, fenomena perek, narkoba, minuman keras dan pornografi. Dari segi agama, pemahaman mereka kurang. Isinya pemberontakan dan kadang kearah kriminalitas, seperti pemerkosaan.Â
Trauma cinta monyet dalam paradigma negatif ini, sedikit banyak membentuk pemahaman makna tafsir cinta pada dirinya sendiri. Inilah baru membahas satu saja, cinta monyet. Bagaimana dengan genre cinta yang lainnya.
Cinta dan Kesepakatan janji CintaÂ