Secara alami ikan ini melakukan migrasi dari habitat aslinya di sungai Nil di Uganda (bagian hulu Sungai Nil) ke arah selatan melewati Danau Raft dan Tanganyika hingga ke Mesir (sepanjang Sungai Nil). Nila juga terdapat di Afrika bagian tengah dan barat. Populasi terbanyak ditemukan di kolam-kolam ikan di Chad dan Nigeria. Dengan campur tangan manusia, saat ini Nila telah menyebar ke seluruh dunia mulai dari Benua Afrika, Amerika, Eropa, Asia, dan Australia.
Awalnya, Nila dimasukkan ke dalam jenis Tilapia nilotica atau ikan dari golongan tilapia yang tidak mengerami telur dan larva di dalam mulut induknya.
Dalam perkembangannya, para pakar perikanan menggolongkannya ke dalam jenis Sorotherodon niloticus atau kelompok ikan tilapia yang mengerami telur dan larvanya di dalam mulut induk jantan dan betina.
Akhirnya, diketahui bahwa yang mengerami telur dan larva di dalam mulut hanya induk betinanya. Para pakar perikanan kemudian memutuskan bahwa nama ilmiah yang tepat untuk ikan ini adalah Oreochromis niloticus atau Oreochromis.
Dengan campur tangan manusia, saat ini nila telah menyebar ke seluruh dunia mulai dari Benua Afrika, Amerika, Eropa, Asia, dan Australia. Â Awalnya, ikan nila di Indonesia adalah jenis mosambica yang sudah berkembang dengan pesat. Namun, karena ukurannya yang relatif kecil, lambat laun ikan nila di gantikan dengan jenis nila tilapia, baik yang berwarna hitam maupun merah. Â Khusus untuk ikan nila hitam mulai didatangkan pada tahun 1969 dan tersebar di Danau Tempe, Sulawesi Selatan.
Kemudian, beberapa lembaga risetmendatangkan ikan tilapia hasil pemuliaan, seperti GIFT3 (1993) dan GIFT6, Chitralada (1996), serta GET (2003). Sementara itu, ikan nila merah didatangkan melalui jalur Taiwan dan Singapura sekitar tahun 1990-an. Salah satu sumbernya adalah Stirling University di Inggris yang menjadi induk di Aquafarm. Melalui uji secara genetika, ikan nila merah adalah hasil hibrid antara ikan nila putih (jantan)dan ikan nila hitam (betina).
Demikian artikel Pembahasan tentang asal usul ikan Nila di Indonesia, ternyata sejarah budidaya ikan nila sudah berusia 4000 tahun. Sebagai Pegiat Kampung Nila Slilir, Harus bangga dengan fakta sejarah, bahwa ikan yang dibudidayakan dikampung tersebut memiliki sejarah panjang sejak 4000 tahun yang lalu, dan dusun slilir Bakalan Krajan sendiri telah berumur 1000 tahun jika dihitung dari Prasasti Turyyan.
Banggalah Pada Kampungmu sendiri, sebagai langkah awal mencintai Tanah airmu
(sumber diolah dari : https://www.neraca.co.id/ dan https://sinargea.blogspot.com/)
Malang, 23 Desember 2020
ditulis oleh : Eko Irawan, Pegiat Kampung Nila Slilir Kota Malang.