Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahit Berdua

17 Desember 2020   11:41 Diperbarui: 17 Desember 2020   11:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan : Pahit berdua

Kisah tak selalu manis. Tak selalu indah. Kadang pahit. Sedih. Dan sakit.

Semua ini untuk dimengerti. Kita mengawalinya dari tak ada. Akankah terus tak ada. Pasti ada, Kecuali kita hanya diam. Karena cinta itu saling isi dan menguatkan. Dan hasil tak akan mengingkari usaha. 

Sepakat itu perlu. Agar tidak dipikir sendiri. Khawatir prasangka liar. Yang tak berujung. Tapi kita enggan bahas itu. Menjaga ego masing masing.

Jalani saja. Bersamamu. Tanpa teori. Siap apa saja, yang terjadi. Siap sesuaikan diri. Yang penting jalani. Tanpa keluh kesah. Lelah berhenti. Saat kuat berjalan lagi.

Sederhanakan rasa. Tanpa menuntut. Walau kadang kurang, ya syukuri saja. Hidup sudah berat, bukan untuk dibuat ruwet. 

Pahit berdua. Berbagi keluh kesah. Sekalipun kau sudah bosan dengan kisahku. Hanya harap yang mengisi. Tentang suatu hari nanti. Ini bukan janji, tapi puncak perjuangan kita. Setelah pahit berdua.

Malang, 17 Desember 2020 oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun