Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Batas Realitas

11 Desember 2020   19:55 Diperbarui: 11 Desember 2020   20:14 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan Pribadi: dibatas Realitas

Terbangun pagi ini. Masih sendiri. Semalam kau ada disini. Tapi itu hanya mimpi.

Pagi ini secerah wajahmu. Mentari bersinar menembus kelambu. Ditengah dinginnya udara pagimu. Dibatas Realitas semu.

Bahagia yang sederhana. Ada tapi tiada. Ada, kau memberi warna. Tentang kasih dan cinta. Tentang harapan membara. Sebuah cita cita bersama. Bersamamu dalam asmara.

Namun ini tiada. Hanya bayangan semata. Kau temani hanya lewat pesan wa. Kadang telponpun tak bisa. Hidup ini nyata, tapi kebersamaan ini tiada.

Aku ingin hidup bersamamu. Ada dalam setiap langkahku. Ada dalam setiap detik nafasku. Sungguh berat cinta tanpa hadirmu. Sepi terpenjara angan palsu.

Hidup ini memang fiksi. Seringkali hanya imajinasi. Bersama tapi sendiri. Dibatas Realitas dan mimpi.

Kukorbankan hidupku untukmu. Sekalipun hanya menerima bayangan palsu. Adakah bahagia bersamamu? Pasti bisa, saat sepakat bersatu.

Datanglah kasihku. Kutunggu. Kau harapanku. Dirimu semangatku. Hadirmu perjuanganku. Untuk Mewujudkan bahagia,bersamamu.

Malang, 11 Desember 2020 oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun