Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

11 Desember 2020   16:30 Diperbarui: 11 Desember 2020   16:33 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Foto Eko Irawan

Hujan. Berkah yang dinanti. Secukupnya. Jika berlebih akan banjir. 

Entah berapa hujan. Telah mewarna. Saat kita pergi bersama. Menembus hujan. Bersamamu.

Basah. Tapi bahagia. Karena hujan bukan penghalang. Untuk bertemu. Merangkai kisah. Diantara kita.

Sampaikan salam padanya. Duhai hujan. Aku merindukannya. Saat bersama dalam hujan. Walau kau tak semesra hujan.

Air mulai menggenang.  Semoga kau selalu ada bersamaku. Aku sudah lelah tanpamu. Sendiri dalam dingin.

Kenangan ini, terlalu indah untuk dilupakan. Aku ingin dekat denganmu. Seperti air dan tanah. Saling mengisi. Agar tumbuh bunga bunga. Terindah bersamamu. Karena hujan menyatukan kita.

Sambutlah setiap hujan. Setiap langkah dan kenangan. Aku ingin menikmatinya bersamamu. Tanpa mengeluh. Buatlah aku, semakin sayang padamu. Tanpa menunggu, tanpa alasan. Menyatu. Melanjutkan kisah. Bersamamu.

Malang, 11 Desember 2020 oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun