Aku ingin lebih semangat. Mencintaimu. Menyayangimu. Tulus ikhlas demi dirimu. Berkorban untukmu. Kuserahkan semua untukmu. Tanpa mengeluh. Tanpa banyak alasan.
Aku tak bisa memberimu apa. Janjipun tidak. Ini kusebut berjuang bersama. Untuk mewujudkannya. Karena tanpamu, aku tak berdaya.
Aku kuat bersamamu. Kusandarkan langkahku karenamu. Aku mengharapkanmu. Aku jangan kau tonton. Apalagi kau tuntut. Sedih aku, jika kau tertawakan. Apa aku lucu?
Kau percaya aku, apa percaya rumor tentangku. Diluar banyak yang tak suka aku bersamamu. Dianggapnya aku ini itu. Itu mereka. Yang jalani kita. Hidupku, hidupmu, tak meminta minta pada mereka. Terus?
aku ini apa adanya padamu. Aku punya, ayo. Aku tak punya, ya tunda. Menunggu sambil doa. Agar kita bisa segera merdeka.
jangan buat aku kecewa. Jangan buat aku merasa tersia sia. Rawatlah cintaku. Buat aku lebih sayang padamu.
Aku begitu mengharapkanmu. Peluklah aku saatku lelah. Genggam tanganku saatku gundah. Tunjukan pada dunia kita saling memiliki. Saling berbagi. Saling menyayangi.
Terimalah cintaku. Jangan anggap jalan denganku sebuah aib. Seolah malapetaka. Apa kau malu? Aku memang begini. Kau bisa merubahku sesuai harapanmu. Aku sadar, aku tak sempurna. Tapi ayo saling dukung. Saling menguatkan.Â
Rawatlah cintaku. Ragumu membuat aku sedih. Penolakanmu membuat aku susah. Buatlah aku semakin sayang padamu.
Itu permohonanku
Malang, 2 Desember 2020
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H