Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Kursi Merah

18 November 2020   21:02 Diperbarui: 18 November 2020   21:05 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri / foto acara kondangan

Bukan aku tak mau datang

Tapi jiwaku meradang. Malu karena sendiri bertandang. Hanya bisa memandang. Yang hadir berpasang.

Aku terbuang dalam duka. Orang lain mencapku cela. Banyak yang mengikuti cocot tetangga. Tak dianggap penting, tak dianggap ada.

Aku ingin datang bersamamu.

Tapi kau ragu beribu alasan. Kau menolak kata hatimu. Curhatku kau adu dengan cocot tetangga. Mereka melihat aku sampah. Yang akan dibuang. Kenapa kau percaya mereka? 

Bukti apa yang sedang didustakan lagi

Datang sendiri bisa. Tapi aku punya kamu. Kenapa tak berdua. Apa kau malu?

Yang jalani ini kita. Bukan mereka. Akupun tak minta makan pada orang orang yang memfitnah aku. 

Cinta yang rumit, berdasar prasangka. Bukalah mata hatimu sayangku, agar kau bisa melihat tulusnya cintaku.

Kursi merah ini. Jadi saksi. Egois, menolak nurani. Perjuangan tanpa henti. 

Menolak datang hanya karena gengsi. Alasan yang tak dimengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun