Banyak penulis hebat terbaca di kolom status media sosial yang dimilikinya, tapi saat ditanya apakah bisa menulis sebuah artikel, dia jawab ragu ragu. Kita memang dengan mudah nulis status medsos kita. Itu semacam curhat dan lancar saja tanpa kendala. Hal ini terjadi juga pada saya sebagai penulis. Berikut beberapa pengalaman saya bikin konten dilapangan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Yang Penting Berkarya
Apapun profesi kita, yang terpenting adalah tetap berkarya. Proses kreatif berkarya ini harus dijalani dengan konsisten. Jangan berkarya hanya karena mendapat tugas dari pihak lain. Banyak dari kita takut berkarya karena sudah berprasangka buruk terlebih dahulu. Ada pikiran negatif yang bersemayam di pikirannya. Misal, takut jelek, takut tak dibaca orang, takut ini takut itu tanpa alasan. Â Bahkan alasannya dibuat buat dan dibesar besarkan. Emang seperti itu apa ada manfaatnya? Justru jadi kerikil dalam dalam sepatu proses berjalannya kreatifitas berkarya kita sendiri. Dan celakanya itu diciptakan diri kita sendiri. Apapun kita, yang penting berkarya.
Peka lingkungan, solusi mati ide
Penulis dalam kurun waktu tertentu ada kalanya mengalami mati ide. Saya pernah alami, dalam setahun bikin konten tak lebih dari 10 karya. Kenapa? Karena saya banyak alasan. Dan alasan itu memenjarakan proses kreatif kita sendiri. Hasilnya mati ide. Habislah proses kreatif yang dimaksud. Gimana caranya agar bangkit? Kunci jawabannya adalah peka pada lingkungan. Tak perlu jauh pergi untuk mencari ide yang akan ditulis. Dalam diri sendiri ada kok.
Tuangkan perasaanmu, dan jadilah tulisan.
Galau, bahagia, kesepian, patah hati dan jatuh cinta adalah contoh tema yang bisa kamu kemas agar jadi konten menarik. Malu menulis perasaanmu, tulis aja kisah inspiratif orang orang disekitarmu. Malas nulis profil orang, jelajahi buku, buka diri berkomunitas dan ikuti kegiatan bersama kenalan baru. Saya pergi ke hutan tak jauh dari rumah untuk belajar peka hingga menghasilkan karya. Apapun kegiatan kita, kalau filling kepekaan sudah terbangun, maka bahan ide akan berlimpah ruah. Selamat bereksperimen.
Belajar gali Talenta
Miliki dan gali bakat multi talentamu agar kontenmu kaya kreativitas. Semula saya hanya penulis dari balik meja. Punya ide, nulis. Cari bahan dari internet. Bahan materi dan foto download. Selesai. Namun kualitas konten yang saya buat ya hanya gitu gitu aja. Apa yang harus dilakukan? Ternyata dibutuhkan banyak hal saat kita menciptakan konten. Agar konten yang kita bikin itu kaya kreativitas.
Dalam sebuah konten tulisan, harus ada foto. Soal foto ini harus tepat. Tidak sekedar ditulisi hanya ilustrasi. Dari sekian panjang artikel, konten yang kekinian juga harus dilengkapi info grafis. Unsur multimedia bisa ditambahkan berupa video. Lebih keren lagi jika video dalam kontenmu berasal dari akun youtubemu sendiri. Jadi inilah cara meningkatkan kualitas kontenmu. Saya sendiri baru belajar meningkatkan kualitas hasil foto, belum ke video. Jadi proses belajar kreatif saya masih berproses, belum sempurna.
Jaga mood, maju terus berkarya