Kampung Heritage Kayutangan, Kelurahan Kauman, Kota Malang adalah Kawasan kampung yang bisa menjadi Jujukan destinasi wisata. Dalam acara bertajuk Riyoyoan di Kajoetangan, Reenactor Malang melakukan kegiatan Susur Kampung untuk menemukan lokasi lokasi eksotis untuk latar belakang foto historical Reenactment. Berikut Keseruannya
Program dari Kampung ke Kampung
Reenactor Ngalam adalah komunitas Pegiat sejarah yang melakukan reka ulang berupa metode rekonstruksi atau memerankan kembali suatu waktu di masa perjuangan diperankan di era kekinian. Reenactor menghidupan filosofi Jadoel -kepanjangan Jaman dahoeloe- tidak sembarangan, tapi  berkaca pada bukti yang tertulis secara otentik dalam catatan sejarah.Â
Foto di atas adalah upaya belajar pendekatan sejarah ala reenactor. ini adalah reka ulang dengan kisaran waktu 1947 hingga 1949. Pada 31 Juli 1947, Belanda masuk ke Kota Malang. Agresi Militer ini membuat luluh lantak kota Malang. 1000 bangunan di Kota terbakar. Terjadilah Malang Bumi hangus. Laskar Rakyat dan TKR bersatu padu mempertahankan kota Malang dan mundur pelahan ke luar kota karena pihak belanda menyerang Malang menggunakan armada skuad tank dan serangan Udara.
Kegiatan Susur kampung Ke Kampung yang dilakukan Reenactor Ngalam adalah upaya menemukan lokasi yang cocok untuk Foto sesion historical Reenactment, salah satunya di Kayutangan. Program ini adalah kegiatan ke-3, Reenactor menjadi tamu sekaligus model untuk Kampung Heritage Kayutangan.
Belajar Sejarah ala Reenactor
Banyak yang belum tahu apa yang sebenarnya dilakukan para reenactor ini. Metode ini seperti masih asing di mata publik, apalagi bukan pecinta sejarah perang kemerdekaan. Reenactor sendiri adalah metode pembelajaran sejarah agar lebih menarik dan mudah diingat. Bagaimana seragam pejuangnya. senjata apa yang ditenteng. dilokasi mana kejadiannya. Kapan terjadi. ini semua proses belajar sejarah yang sangat menarik, karena semacam laboratorium belajar sejarah langsung dilapangan. sensasi inilah yang disebut menarik karena pencinta sejarah diajak napak tilas dengan pakaian yang serupa dan menenteng senjata dummy yang dulu dipakai para pejuang.
Kolaborasi dengan Stage holder terkait
Sebuah Kampung tidak akan mampu berkembang sendiri menjadi destinasi wisata kampung tanpa dukungan dari warga kampung itu sendiri, Komunitas pemerhati yang peduli dan stage holder terkait. Salah satu adalah support dari Dinas Pariwisata Kota Malang
Mudah-mudahan di masa mendatang bisa membuat sebuah event Peringatan Malang Bumi hangus di Lokasi status quo Jantungnya sejarah Kota Malang yaitu di Jalan Poros Kayu Tangan. Reenactor Ngalam berjuang sendiri jelas tidak mampu, dibutuhkan kerja sama dengan Stage holder terkait yang membidanginya, antara lain dengan Disbudpar Kota Malang.