Banyak komunitas berjalan secara easy going belaka. Namun seiring waktu, ada yang perlu dilakukan agar komunitas tetap eksis dan berjalan sekalipun anggotanya punya kesibukan sendiri. Komunitas itu unik karena tidak ada hierarki perintah, sehingga apapun itu, dalam komunitas hanya ada solidaritas yang erat karena memiliki kecintaan yang sama.Â
Jika tambah besar komunitasmu dan punya pengaruh, regenerasi perlu dipikirkan juga. Munculnya anggota baru yang lebih populer diperlukan wadah khusus untuk mengapresiasi keaktivannya. Namun anggota yang merusak citra komunitas lebih baik diminta mundur dan tidak membawa bendera komunitas disetiap kegiatannya. Jadi dengan membangun komunitas, maka hobby akan berkembang lebih pesat karena lebih teratur dan terarah karena visi dan misi yang dibawanya.
Komunitas Harus tunjukan kinerja di Masyarakat
Banyak komunitas ternyata eksklusif dan hanya bermanfaat untuk kalangan sendiri. Ego komunitas kadang sangat tinggi dan menganggap komunitas lain tidak punya kelas. Komunitas yang baik seharusnya punya manfaat bagi masyarakat. Kinerja komunitas di masyarakat akan banyak memberi kontribusi positif pada khalayak umum.
Bagaimana dengan Reenactor Ngalam
Komunitas ini berusaha mensosialisasikan kegiatan dan baktinya pada masyarakat melalui Pendidikan sejarah. Reenactor pada hakekatnya adalah metode pengajaran sejarah dengan mekanisme reka ulang. Tujuannya mengajak belajar dan mengenal sejarah bangsa, terutama masa revolusi perang kemerdekaan agar sejarah tidak sekedar seremonial belaka dan pengajaran dikelas, namun sejarah mampu memberikan kesadaran cinta tanah air, nasionalisme dan bangga menjadi Warga Bangsa.
Hal diatas memang abstrak dan masih banyak warga yang tidak paham apa itu reenactor. salah satu wujud nyata yang bisa dilihat adalah Musium Reenactor Ngalam. disinilah secara visual belajar sejarah bisa diaplikasikan. ini masih jauh dari sempurna, tapi langkah kecil ini merupakan wujud sumbangsih pada dunia pendidikan sejarah di Indonesia.
Bagaimana dengan komunitasmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H