Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sinergi dalam Rumah Tangga, Satukan Tujuan Gapai Bahagia

7 November 2018   12:20 Diperbarui: 7 November 2018   12:46 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Sinergi rumah tangga (www.dacostaweb.co)

Tiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Yang biasa curcol di media sosial pasti akan protes pada pasangan realnya kok kurang ini kurang itu, seolah olah pasangan di medsosnya lebih yahud. Bener tidak? Yang di medsos itu bisa diolah dan dipoles, sehingga dicitrakan super top. Salah besar jika manusia maya seperti itu diadu sama yang real, pasanganmu sendiri. 

Main medsos boleh, tapi jangan banding bandingkan yang dipoles palsu sama yang asli dirumah. Kekurangan dari pasanganmu adalah tanggung jawab pasangan masing masing untuk membantunya merubah menjadi ideal. Jika dibiarkan, artinya kamu terpesona manusia palsu dimedsos. Kasihan pasangan realmu. 

Yang asli ada, kenapa kepincut yang dipoles? Jika ada yang kurang dari pasanganmu maka utamakan solusi. Biar dia perhatian, kasih advice dong. Masak dia akan marah? Kalau dia marah berarti bodoh. Pertengkaran terjadi karena tidak ada sinergi. semua jalan sesuai seleranya sendiri. Jika demikian, segera berdamai dan temukan solusi agar keluargamu harmonis.

Jangan Lihat Spion terus, majulah lihat ke masa depan

Hidup itu maju ke depan, bukan mundur ke belakang. Tak seorangpun bisa hidup lagi dimasa lalu untuk membenahi hidupnya yang kelam. Permasalahan dimasa lalu, segerakan selesaikan secepat mungkin, agar tidak mengganggu langkahmu ke masa depan. Jangan senang memelihara bom waktu dengan menyimpan masalah di masa lalu. 

Manusia itu lemah dan tidak sempurna. dia bisa salah. Jangan mudah memvonis pasanganmu tetap dalam status quo. Artinya tidak pernah berubah. Dulu bisa salah, langkah selanjutnya bisa diperbaiki sebagai solusi. Jangan lihat spion melulu, artinya melihat masa lalu melulu. Sopir yang melihat spion sepanjang jalan akan jalan mundur. Dijamin tidak pernah sampai tujuan.

Jika dipaksa maju, akan nabrak. Begitu pula dengan hidup berpasangan. Yang Ngundat undat jaman biyen sebagai vonis kesalahan pasangan adalah kurang terpuji, Karena pasanganmu akan mengalami jatuh mental. 

Siapa bilang itu motivasi? Motivasi itu jika salah dimasa lalu, mari sinergikan dirimu agar tidak terulang salah yang sama dimasa depan. Ayo maju lihat ke masa depan, jangan melihat ke belakang terus. Biarkan masa lalu adalah sejarah yang jadi bahan pelajaran untuk masa depan.

Bahagia adalah idaman dari semua orang. Jika kamu jalan sendiri sendiri, apa yang kamu capai adalah palsu. Senang menipu diri dan kagum pada pasangan curcol dimedsos adalah pelarian yang tidak berguna. Ini hidup nyata, Hidup berpasangan yang asli, bukan pasangan polesan di medsos, satukan tujuan untuk bersama raih bahagia. Untuk bersama, bukan untuk mengejar kepalsuan. Jangan membandingkan dengan yang lain, Karena Kamu punya unikmu sendiri. Temukan solusimu dan miliki bersama hidupmu yang Samawa.

Semoga Bermanfaat dan Menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun