Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cermin Kekinian, Antara Mana yang Jujur dan Hoaks

9 Oktober 2018   10:18 Diperbarui: 9 Oktober 2018   13:40 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum share pastikan informasi tersebut dari institusi yang berwenang. Jangan asal share dan share. Perhatikan asal berita. sekarang banyak sumber memakai alamat url yang hampir mirip dengan lembaga tertentu. 

Kita harus hati hati sebelum menyebarkan sebuah berita, karena dibalik itu, jika salah akan ada ketentuan hukum yang menjerat. Lebih baik diam jika data tersebut tidak valid. 

Jika pingin terkenal jangan menyebarkan berita hoax, tapi sebarkan inspirasi yang bermanfaat bagi orang lain. Banyak lho yang dibutuhkan oleh orang lain. Untuk apa ikut ikutan jadi pembohong besar, apa manfaat untuk diri anda sendiri?

Cermin Kekinian

Cermin tak akan bohong menangkap bayang bayang. Cermin menangkap kejujuran apa adanya tentang bentuk fisik. Namun cermin kekinian banyak dinodai ketidak jujuran dan hoax. 

Miris rasanya harus tetap eksis ditengah guncangan kebohongan dan hoax. Boleh tetap eksis, tapi belajarlah share prestasi anda. share inspirasi untuk orang lain. 

Publik sudah jenuh dengan kepalsuan. agar diri anda bermanfaat bagi orang lain, belajarlah santun dengan share yang bermanfaat, berbagi inspirasi dan menolong sesama. Jangan larut dengan carut marut percaturan dunia politik. 

Tulisan ini mencoba mengajak untuk bijak dan hati hati ditengah badai pertarungan dan gencarnya kebohongan dan hoax. Bagi Yang masih seneng dengan kebohongan dan menyebar Hoax, segeralah bertobat. 

Introspeksi diri anda sendiri. Sudahkah yang anda lakukan sesuai dengan keyakinan anda sendiri. Jangan malu pada orang lain, tapi malulah pada diri sendiri. Sikap tidak terpuji kok dipelihara. itu saja. Kasihilah sesama yang termakan kebohongan dan hoaxmu. 

Bagi penerima informasi, Jangan mudah percaya dan hanyut oleh euforia. Gunakan hati nurani. Untuk apa ikut ikutan mencela. Cobalah bijak menjadi Orang Indonesia yang santun. Saling menghormati dan tolong menolong. Ini budaya Luhur yang harus dipelihara oleh Orang Indonesia. Anda Harus bangga dong Jadi Bangsa yang Santun, Masak anda sendiri Yang merusaknya dengan ujaran kebencian, kebohongan dan hoax. 

Dimana rasa banggamu pada negeri tercinta Brow?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun