Mohon tunggu...
Eko AkbarSukmana
Eko AkbarSukmana Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru SD YPSA Lulus ke PembaTIK Level 2 Tahun 2023!

9 Agustus 2023   09:32 Diperbarui: 9 Agustus 2023   09:40 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miss Nur
Miss Nur

Ust. Saipul
Ust. Saipul
Guru merupakan fasilitator dalam proses pembelajaran. Seorang Guru harus mampu menjadi Pamong agar murid dapat memaksimalkan kekuatan kodratnya.

"Kekuatan kodrat yang dimiliki murid harus dimaksimalkan sesuai dengan kodrat alam dan zaman". Itu merupakan penggalan kalimat dari filosofi Ki Hadjar Dewantara. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap murid harus dididik menyesuaikan dengan keadaan alam lingkungannya dan disesuaikan juga dengan perkembangan zamannya bahkan mempersiapkan mereka agar siap menerima tantangan hidupnya di masa yang akan datang.

Kalau Kita merenungkan lebih dalam, ternyata tugas guru tidaklah mudah. Benar adanya filosofi dari Ki Hadjar Dewantara yang berdasarkan dari pemikirannya kurang lebih seabad yang lalu. "Ing Ngarso Sung Tulodo", artinya Guru harus mampu menjadi teladan. Sebelum guru mengajarkan kepada murid menjadi pelajar sepanjang hayat, maka Ia harus menjadikan dirinya sebagai pelajar sepanjang hayat. Sebelum guru mengajarkan kepada murid tentang perkembangan teknologi, maka guru harus menjadi seorang yang lebih dahulu menjadi pembelajar yang haus akan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan teknologi saat ini juga berimbas pada perkembengan teknologi pada sektor pendidikan. Teknologi memberikan beragam kemudahan baik bagi guru maupun murid untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Seorang guru haru melek digital (Guru Metal) yang dapat mengaplikasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran yang mampu mendukung proses pembelajaran berdiferensiasi.

Kemendikbud Republik Indonesia sangat memahami road map digitalisasi dalam dunia pendidikan. Terbukti dengan adanya program - program yang mendukung dalam pembekalan untuk guru - guru dalam mempersiapkan keterampilan pada teknologi pendidikan. Salah satunya adalah program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK).

Program PembaTIK ini merupakan program pelatihan dari Kemendikbud secara berjenjang dari level 1 hingga 4. Apabila guru tersebut lulus di level 4, maka ia akan terpilih menjadi duta rumah belajar mewakili provinsinya. Saat ini ada 3 orang guru SD YPSA yang lulus dalam PembaTIK level 1 dan masuk ke level 2. Ketiga guru tersebut adalah Annisa Putri Fadhilah Siregar, S.Pd., Siti Nur Khairiah, M.Pd., dan Saipul Hasibuan, S.Pd.I. Kami berdo'a semoga tahun 2023 ketiga guru SD YPSA tersebut menjadi perwakilan dari SUMUT sebagai Duta Rumah Belajar. Aaamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun