SD YPSA Mengikuti Kompetisi AIMO 2023 Regional Medan

SD YPSA Mengirimkan Delegasi Dalam Kompetisi "Asian International Mathematics Olympiad" (AIMO)---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Melatih diri dalam menyelesaikan masalah - masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari - hari merupakan salah satu upaya kita membentuk pola pikir kritis. Berpikir kritis atau critical thinking merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam proses menjalani kehidupan. Baik kehidupan pribadi maupun dalam pekerjaan.

SD YPSA mempersiapkan lulusannya agar kelak mandiri di dalam menghadapi kehidupan global. Sebagai generasi yang taat dalam beragama dan memiliki keterampilan yang berpikir kritis. Dalam mempersiakan ini tentunya SD YPSA tetap memperhatikan minat dan bakat siswa. Karena kemampuan berpikir kritis bisa dilatih dalam kemampuan literasi dan numerasi.

SD YPSA mempersiapkan anak - anak yang berbakat di bidang matematis dengan memberikan pembinaan untuk mempersiapkan diri pada ajang - ajang kompetisi baik nasional bahkan internasional. Hal ini merupakan salah satu upaya melatih siswa dalam bidang numerasi.

Asian International Mathematics Olympiad (AIMO) merupakan salah satu platform pembelajaran matematika tingkat asia yang secara berkala memberikan wadah kepada siswa/i di Negara - Negara se - Asia untuk berkompetisi yang bertujuan mengukur sudah sejauh mana kemampuan literasinya.

Sebanyak dua orang siswa/i SD YPSA mengikuti kompetisi AIMO tingkat regional yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 Mei 2023 di Primeone School Medan. Siswa yang mengikuti kegiatan tersebut,  Raditya Naufal Dary Al Faiz kelas 2 primary dan Saveeya Deandra Aqmar Nasution kelas 3 primary.

SD YPSA tetap konsisten dalam berkontribusi pada event - event baik nasional maupun internasional dengan tetap memperhatikan minat dan bakat dari siswa.

Annisa Fadhilah Putri Siregar, S.Pd. pendamping sekaligus pembimbing siswa/i mengatakan bahwa kompetisi - kompetisi yang mereka ikuti ini dijadikan sebagai wadah untuk pesta, menikmati hasil dari proses pembinaan yang panjang. Mereka bisa mengukur kemampuan mereka sudah sejauh mana hingga merefleksikannya dalam proses pembelajaran untuk ditindak lanjuti. Ujar "Nisa".