Mohon tunggu...
Eko Subur
Eko Subur Mohon Tunggu... -

Kebebasan itu adalah hak asasi manusia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Militer OPM Ingin Papua jadi Jalur Gaza Jilid II

29 Juli 2014   13:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:56 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14065915331151147203

[caption id="attachment_335552" align="aligncenter" width="490" caption="www.westapuainfo.wodpress.com"][/caption]

Jalur Gaza rupanya tidak hanya ada di Palestina, tapi juga ada di Papua, provinsi paling timur Indonesia. Bahkan jalur Gaza yang ada di Papua lebih sadis dibanding jalur Gaza, Palestina.Saat umat Islam di Papua merayakan Idul Fitri (Senin, 28/7), lebih dari tiga orang anggota militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) menembaki sebuah pos pengamanan TNI yang terletak di distrik (kecamatan) Tingginambut, kabupaten Puncak Jaya, Papua, hingga melukai 3 orang personel TNI yang sedang bertugas di pos itu. Baca selengkapnya : Pos TNI di Papua Diserang, 3 Anggota Tertembak.

Aksi penembakan yang dilakukan militer OPM di hari suci umat Islam ini, sangat menodai perjuangan faksi-faksi OPM lainnya yang saat ini sedang merintis jalan (roadmap) menuju Papua Damai.Bahkan telah menghambat upaya kelompok West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) yang saat ini sedang memperjuangkan kemerdekaan West Papua di forum Melanesian Spearhead Group (MSG) pada tanggal 27 Agustus mendatang.

Seluruh rakyat di muka bumi ini tentunya akan sangat mengutuk setiap agresi militer yang dilaksanakan pada hari-hari besar keagamaan, termasuk hari Idul Fitri bagi umat Islam.Dengan demikian, perjuangan politik WPNCL di forum MSG menjadi sia-sia akibat ulah faksi militer OPM yang ingin menjadikan Papua sebagai Jalur Gaza jilid II.

Semoga faksi politik OPM menyadari bahwa perjuangannya menuju Papua Damai telah diganggu oleh pihak internal sendiri, yaitu faksi militer OPM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun