Mohon tunggu...
Eko N Thomas Marbun
Eko N Thomas Marbun Mohon Tunggu... Penulis - I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Tertarik pada sepak bola, politik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soal Disabilitas, Kita Berdosa Sejak dari Pikiran

10 Desember 2021   11:36 Diperbarui: 10 Desember 2021   12:23 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak persoalan mendasar dalam masyarakat dan termasuk para pengambil kebijakan dalam mewujudkan cita-cita luhur itu. Utamanya soal paradigma berpikir kita. Masyarakat yang merasa dirinya mampu/normal dan pengambil kebijakan berpikir untuk memberdayakan. Alih-alih berpikir hak apa yang harus dipenuhi sehingga teman disabilitas bisa memberdayakan dirinya sendiri.

Mestinya kita harus menyadari bahwa manusia lahir dalam kondisi kebutuhan yang berbeda-beda. Begitulah kodratnya. Negara bersama-sama dengan masyarakat punya tugas untuk menyediakan/memastikan pelayanan paling minimal diperoleh semua anggota masyarakat tanpa terkecuali untuk memastikan dia (teman disabilitas) bisa mengekspresikan diri.

Apa sih pelayanan paling minimal itu? Sederhananya begini jika ada satu ruas jalan umum. Maka setiap orang harus bisa melaluinya dengan aman dan nyaman dengan mengakomodasi keterbatasan masing-masing pejalan kaki. So, demikian juga pelayanan publik yang lain. Jika belum rasa-rasanya kita masih berdosa atas ketidakadilan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun