Mohon tunggu...
Ekky Erdiansyah
Ekky Erdiansyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Sedikit bicara, banyak mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stalking di Sosmed, Terpuji atau Tidak?

29 November 2018   12:47 Diperbarui: 29 November 2018   13:11 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, sosial media (sosmed) kian hari kian banyak saja peminatnya, mulai dari orang biasa, lalu publik figur, organisasi sampai pejabat pemerintahan sekalipun. Dengan adanya sosmed ini, mereka bisa melakukan kegiatan apa saja sesuka mereka seperti berbagi momen kebahagiaan, lalu bersosialisasi dengan orang banyak, melakukan aktivitas jual beli sampai sekedar menguntit (stalking) aktivitas orang yang mereka sukai. 

Ngomong-ngomong soal stalking, fenomena yang satu ini tentunya sudah familiar sekali nih buat sebagian besar pengguna sosmed saat ini. Seperti yang kita ketahui, stalking ini merupakan suatu aktivitas di mana seseorang 'mengintip' segala aktivitas yang dilakukan oleh orang lain di sosmed-nya. Biasanya, orang-orang melakukan stalking di sosmed karena mereka kagum sama pengguna sosmed lainnya seperti teman kita sendiri, lalu lawan jenis yang disukainya, publik figur, pemerintah dan lain sebagainya.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah aktivitas stalking di sosmed ini merupakan suatu perbuatan yang terpuji atau tidak ?

Jawabannya tentu tergantung dari tujuan kita melakukan stalking tersebut. Kalau misalkan tujuannya sebagai 'alat' untuk  memotivasi entah itu motivasi untuk berhasil seperti orang yang kita stalk atau motivasi agar bisa bekerja dengan giat demi mendapatkan lawan jenis idaman kalian (selama dia belum menikah juga), ya otomatis perbuatan stalking di sosmed ini jadinya terpuji dong ? Iya gak ? 

Nah, lain lagi kalau alasannya itu cuma buat nyinyirin orang doang. Kalau alasannya begini sih jatuhnya jadi tidak terpuji, guys. Orang kayak gini sih pantesnya diciduk aja sama Cyber Crime Polri.

Lantas, kalau tujuannya cuma sekedar menghibur diri saja ? Sebenarnya kalau tujuannya begini sih dibilang terpuji kesannya biasa aja, tapi masih sah-sah aja sih selama si stalker-nya puas dan gak tubir di kolom komentar.

Kesimpulan

Jadi, apakah perbuatan stalking sosmed orang itu terpuji atau tidak ? Jawabannya tergantung dari tujuan kita melakukan stalking tersebut. Kalau tujuannya buat memotivasi diri supaya menjadi orang yang berguna buat siapapun, itu jadinya terpuji. Beda halnya kalau tujuannya cuma buat nyinyirin orang yang di-stalk tersebut, itu sih sebaliknya aja, hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun