Januari 2020 merupakan penetapan COVID 19 oleh WHO sebagai pandemi. Pandemi ini menyebar keseluruh negara, termasuk Indonesia pemerintah menetapkan masa pandemi  pada bulan Maret 2020.Â
Segala cara pemerintah untuk menangani masalah pandemi ini untuk memutus rantai dari virus korona di Indonesia. Peraturan yang dibuat atau diberlakukan untuk menangani kasus ini antra lain, PSBB, PSBB Transisi dan Transisi 2, PSBB Ketat, PPKM (Mikro, Darurat, Level 3 dan 4). Peraturan ini juga terjadi masalah yaitu pembatasan ruang gerak masyarakat termasuk Kabupaten Jember sendiri. Pembatasan ini juga berakibat dampak di bidang perekonomian yang menurun.
Pelaksanaan kegiatan KKN BTV 3 Universitas Jember (Kuliah Kerja Nyata Back To Village) dilakukan di daerah domisili mahasiswa Unej sendiri. Kegiatan ini dilakukan karena adanya wabah pandemi COVID19 yang masih berlanjut hingga sekarang. Pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan - kebijakan untuk memutus rantai virus COVID sendiri.Â
Dampak ini berakibat menurunnya pendapatan yang drastis yang mengakibatkan masyarakat susah untuk mencari penghasilan dari yang sebelumnya. Kejadian ini juga dirasakan Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Jember merupakan bagian dari wilayah provinsi Jawa Timur. Keberadaan Kabupaten Jember secara geografis memiliki posisi yang sangat strategis dengan berbagai potensi sumber daya alam yang potensial. Kabupaten Jember terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.622.421 jiwa dengan luas wilayah 3.092,34 km² dan sebaran penduduk 848 jiwa/km².
Kecamatan Sumbesari sendiri merupakan pusat pendidikan yang berada di Kabupaten Jember, yaitu Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Politeknik negeri Jember yang merupakan perguruan tinggi yang termasuk favorit.Â
Sekolah-sekolah juga memliki SMA favorit seperti SMAN 2 Jember dan SMAN 1 Jember. Kecamatan Sumbersari memiliki luas wilayah sebesar 37,04 km2, memiliki jumlah penduduk 131.669 jiwa. Kecamatan ini juga memiliki beberapa kelurahan yaitu, Karangrejo, Kranjingan, Wirolegi, Sumbersari, Tegalgede, Antirogo dan Kebosari.
 Penulis sendiri mengambil tempat KKN di kelurahan Kebosari. Luas wilayah Kebonsari sendiri 3,92 km2 memiliki ketinggian 84 meter di atas permukaan air laut. Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Besar kecamatan Kaliwates dan Kelurahan Karangrejo kecamatan Sumbersari.
Perkembangan  penduduk Desa Kebonsari juga terus meningkat setiap tahunnya. Perkembangan ini berkaitan dengan peningkatan kebutuhan pangan dalam jumlah, mutu, keamanan yang dapat dijangkau secara ekonomi dan fisik yang merupakan untuk terpenuhnya Ketahanan Pangan di desa. Desa Kebonsari penduduknya sebagian bekerja atau berprofesi sebagai pelaku usaha, karyawan kantor, beberapa merupakan kuliner, laundry, toko hewan, konveksi dan toko - toko lainnya.